Stood and Stand

by Citra Maharani

Stood and Stand
  • Home
  • Author
  • Portofolio

Ignorance, what I will talk about in this writing it's not about the ignorance of lacking knowledge or being stupid, dummy, or foolish (I'm sorry). Sometimes, when we heard about "ignorance" we tend to think in a way like that. But, ignorance is far more neutral that we don't realize that it can be a "gift". Now think about the gift that ignorance can sometimes be. 

When a person is in the state of being unaware of some information or facts, they don't know about that information, right? So, where is the goodness from it? When we are unaware of some information or facts, then how do we get knowledge and information?

I feel, maybe some of you too, most of our learning comes from doing something wrong then we can get kind of learning from that mistakes. Doing things wrong leads us to do things right and ignorance can even help us to start things, it's like fuel. So, when we are ignorant about things, it allows us to begin an endeavor, and then it is sheer will and momentum that get us the rest of the way that we want. 

Talking in the way of science, Firestein, chairman of the Biology Department at Columbia University, in his book "Ignorance", points out that he doesn't mean ignorance in the sense of "stupidity", but he means ignorance is not an individual lack of information but a communal gap in knowledge. He added that it is a case where data exist or more commonly where the existing data don't make sense and can't be used to predict something or an event. A bit complex from just unaware, right?

Well then, how about the goodness of "literally" ignorant about other people or social media or maybe ourselves look? For me, it will help me to understand myself more and make me don't overcomplicate.  

Then, related to that, about how I look, I mean like what clothes did I wear or how I get ready with my hijab, when I am ignorant about that, it makes me have people that accepted me for who I am. I mean, yeah I'm not like being fully ignorant and using clothes that don't know the situation but what I mean is I'm not too complicated doing mixed matches or feeling like "What if they don't like how I look?" and then being disappointed if what I look don't match of what they're expecting. 


Photo by Tatiana on Canva

And for social media, of course, I will have a lot of free time than just scrolling and comparing how I and them (people at the social media) so I can get a lot of things to do and not overthinking about something that doesn't important. 

Being ignorant, unaware of information, are not always negative. Sometimes what we don't know helps us rather than hurts us, that's how ignorance works. 


Kita mengekspresikan perasaan yang kita alami dengan sebuah tanda, misalnya aja saat kita lagi seneng kita bakal senyum, ketawa, atau bahkan sampai melompat-lompat. Atau saat kita sedih kita bakal diem, mojok di kamar, atau mungkin nangis. Atau lagi kalo pas marah bakal merah tuh muka, sensi-an, senggol bacok, ya gitu .. lah. 

Tapi ya untuk diri kita sendiri "mungkin" maksud perasaan mana yang terjadi dari tanda-tanda ini bisa kita pahami, namun, misal kalau bayi yang suka senyum, orang asing yang tiba-tiba ketawa di depan kamu, atau anak kecil yang tiba-tiba gerakin geraham bawah waktu liat kamu, atau contoh aja, ungkapan " I love you", ya kita tahu kalo ini artinya aku cinta kamu, tapi maksud di balik "I love you" ini apa, belum tentu kita tahu kan. Well, apa kita bisa menganggap tanda-tanda atau ungkapan tadi sebagai perasaan yang gitu aja? Of course not, right?  

Lalu, sebenarnya bisakah kita memahami orang lain? Atau bahkan, bisakah kita memahami diri kita sendiri? Ketika hendak memahami orang lain yang kita ketemu langsung, mungkin kita bakal lihat gerak gerik mata dia, istilahnya ngintip pancaran apa yang dipancarin matanya (hadeh bahasaku haha), tapi kita gabisa kan ngintip apa yang ada di dalam pikirannya. Bahkan buat kita sendiri untuk ngintip perasaan yang notabene-nya ada di dalam diri kita terkadang sulit dan ga sadar-sadar, sampai orang lain yang justru ngatain hal itu, "Eh kamu tuh lagi cemburu gasih?", ya kaya gitu contohnya. 

Memahami orang lain jelas ga kaya memahami persamaan phytagoras yang kita bisa praktekin langsung ke soalnya kalo kita ga paham rumusnya. Yang jelas, orang atau manusia terkadang ga seperti buku atau tulisan yang dengan kita ngelihat aja kita bisa memahaminya (hm .. kalau bukunya buku Linear Algebra, mau dibaca doang atau dibaca beneran sih kayaknya tetep ga paham-paham). 

Yap, kalo kita mengklaim bahwa kita memahami orang lain dengan hanya ngeliat dia, jelas itu salah. Orang atau manusia bisa berubah-ubah seiring waktu dan pengalaman hidupnya, yang jelas lebih kompleks dari sebuah buku yang diperbarui edisinya. Dengan ini juga, ga sadar terkadang kita bisa kaget dan terkejut dengan perubahan yang orang itu alami bahkan saat kita udah kenal dia dari lama, contoh temen, pasangan, orang tua, atau anak dan kadang-kadang juga justru kita sendiri yang mengejutkan diri kita sendiri. Banyak juga lhoh orang yang menjalani hidup tanpa pernah tau mereka itu siapa atau apa.

Then, can we understand each other better?

Kita mungkin gak bisa lebih saling memahami, tapi kita bisa kok saling menghargai dengan lebih baik. 


Taman Sari Jogja adalah salah satu tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi para wisatawan ketika berada di Jogja, buktinya waktu aku ke sini wisatawan cukup ramai, tetapi tidak sampai berdesak-desakan. Saat pandemi seperti ini, Taman Sari tetap buka setiap hari mulai dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Sebelum bayar tiket untuk masuk ke sini, kita diharuskan check-in lewat PeduliLindungi dan mengecek suhu tubuh. Setelah itu, kita harus membayar tiket sebesar 5 ribu rupiah, murah banget kan! 

Nah waktu masuk, kita bakal ditawarin nih, mau pakai tour guide atau engga, biaya untuk tour guide sendiri adalah sebesar 50 ribu rupiah. Dengan membayar jasa tour guide, kita bakal dipandu dan dijelasin mengenai sejarah dari tiap sudut Taman Sari ini, dan kebetulan waktu kesana aku engga pakai jasa ini karna ingin keliling sendiri aja ^^


Foto Temen ^^ (dok. SNS)

Fotoku ^^ (dok. SNS)

Sejarah Singkat

Taman Sari Jogja dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I, yakni tahun 1758-1769. Taman ini dibangun di tanah bekas keraton lama dan dimulai setelah selesainya proses penandatanganan Perjanjian Giyanti tahun 1755. Kalau dilihat, memang Taman Sari Jogja ini memiliki gaya Portugis, tetapi tetap kental dengan simbol-simbol Jawa, nah hal ini karena pembangunan Taman Sari sendiri diarsiteki oleh pria berkebangsaan Portugis, Demang Tegis. Awalnya, pemimpin dari pembangunan Taman Sari Jogja adalah Tumenggung Mangundipuro, tetapi karena beliau mengundurkan diri, pembangunan kemudian dipimpin oleh Pangeran Notokusumo. Pembangunan Taman Sari Jogja dimaksudkan sebagai tempat rekreasi Sultan dan keluarganya. Taman ini juga digunakan untuk melakukan ritual mandi di waktu-waktu tertentu yang dibuka dengan penyambutan Sultan dan para tamunya dengan diiringi oleh musik gamelan. 

Lokasi

Taman Sari Jogja terletak di Jalan Tanaman, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, DIY. Di deket taman sari banget nih ada juga Plaza Ngasem dan Pasar Ngasem (banyak pohon asemnya,  lhoh). Di sekitar Taman Sari juga ada Alun-Alun Kidul (Alkid), Alun-Alun Utara, Masjid Gedhe Kauman, Museum Senobudoyo, serta Keraton Yogyakarta. 


Pohon Asem di depan Pasar Ngasem (dok. SNS)

Back ~

Kebetulan waktu aku ke sana, cuacanya mendung dan gerimis, jadinya langit bewarna abu-abu, tetapi buatku itu malah keliatan keren banget, mungkin kalau langit baru cerah-cerahnya pantulan sinarnya bakal keren juga. Nah, waktu menikmati Water Castle Taman Sari Jogja ini, pertama kali yang kita lihat saat masuk adalah dua buah kolam, Umbul Pamucar dan Umbul Kawitan. Kemudian di dalamnya juga terdapat Gapura dan lorong bawah tanah, di antara nama-nama gapuranya, yaitu Gapura Panggung, Gapura Agung, dan Gapura Kenongo. Nah ada juga Sumur Gumuling yang jadi favorit wisatawan buat berfoto. Walau namanya sumur, tempat ini berfungsi sebagai masjid bawah tanah juga bunker saat Sultan dan keluarga mengalami serangan berbahaya. 


Gapura Agung (dok. SNS)


Nah, itu tadi pengalamanku waktu ngunjungin Water Castle Taman Sari Jogja! Gimana nih menurut kalian? Kalau ke Jogja mampir ke sini, ya!


Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau sering disingkat SNMPTN tahun 2022 membuka pendaftarannya pada 14 Februari, ya hari ini. Tentunya siswa yang masuk kategori eligible akan memaksimalkan kesempatan untuk bisa lolos perguruan tinggi negeri lewat jalur SNMPTN ini. Bagaimana tidak, jalur SNMPTN ini adalah salah satu jalur yang didamba oleh beberapa siswa karena berbagai privilege yang dimilikinya, salah satunya jelas seperti mendapat perguruan tinggi terlebih dahulu dan akan memiliki banyak waktu luang untuk mempersiapkan transisi ke dunia perkuliahan.

Lalu, apa saja sih tips untuk besarin peluang lolos SNMPTN ini? Yuk, langsung cek saja!

1. Kenali diri sendiri

Tips pertama adalah kenali diri sendiri, jika kamu memang sudah termasuk siswa eligible, lihat kembali nilai raport kamu mulai dari semester 1 untuk melihat apakah nilainya selalu naik atau ada beberapa yang turun, tentu saja nilai yang dilihat adalah mata pelajaran tertentu, tergantung apakah kamu anak MIPA, IPS, Bahasa, atau SMK. Paling penting adalah jangan khawatir atau insecure duluan dengan nilai yang naik turun dalam mata pelajaran tersebut.

2. Kenali sekolah

Hal ini penting adanya untuk tahu bagaimana track record alumni dari sekolah asalmu. Informasi bisa kamu dapatkan dari pihak sekolah atau biasanya guru BK juga bisa langsung dari alumni itu sendiri. Dengan mengetahui sekolahmu, kamu bisa melihat bagaimana “citra” sekolah di mata berbagai universitas dan program studi di dalamnya.

3. Kenali teman seangkatan

Selanjutnya adalah mengenal teman seangkatan yang sama-sama siswa eligible. Hal ini dimaksudkan untuk tahu ada di peringkat berapa dirimu di antara siswa eligible lainnya. Selain itu, dengan mengetahui peringkatmu, ini akan memudahkan kamu dalam memperbesar peluang masuk SNMPTN.

4. Sertifikat prestasi

Jika selama ini kamu memiliki prestasi baik akademik maupun non-akademik, kamu dapat mencantumkannya untuk menjadi nilai tambah ketika mendaftar SNMPTN nanti.

5. Kenali program studi

Dengan beberapa bekal di atas, kamu bisa mulai mendalami program studi apa yang kamu inginkan ke depannya. Kamu juga dapat memperkirakan nilai menonjol apa saja yang dibutuhkan oleh program studi tersebut dan apakah sertifikat yang kamu miliki relevan atau tidak. Lalu, kamu juga dapat melihat berapa banyak daya tampung, syarat, dan keketatan program studi tersebut, informasi ini biasanya tersedia di laman resmi LTMPT.

6. Tanya guru BK

Sebagai saran dalam pengambilan program studi, kamu bisa menanyakan kepada guru BK di sekolahmu jika memungkinkan.

7. Pilihan

Jika kamu sudah tahu akan mengambil program studi apa, kamu bisa membandingkannya dengan siswa eligible lainnya dan melihat apakah ada kesamaan pilihan. Selanjutnya, jika memang terdapat kesamaan, kamu bisa melihat apakah peringkatmu lebih tinggi atau lebih rendah juga dapat membandingkannya dari sisi sertifikat yang dimiliki. Pilihan di sini tentu ada padamu nantinya, apakah kamu yakin akan mengambil program studi yang benar-benar kamu minati, membuat pilihan secara aman tetapi tetap diminati, atau kamu benar-benar apapun program studinya yang penting lolos jalur SNMPTN.

8. Berdoa dan minta restu orang tua

Tips terakhir dan paling penting adalah berdoa kepada Tuhan atas pilihan yang telah kamu pilih, juga meminta restu kedua orang tua dengan harapan apa yang menjadi hasil SNMPTN nantinya dapat menjadi suatu keberkahan.


Delapan tips di atas dapat kamu jadikan panduan untuk memperbesar peluang lolos SNMPTN 2022, tentu kamu bisa mengambil tips mana saja yang cocok untukmu dan dapat menghiraukan mana yang tidak. Selalu ingat untuk jangan hanya berharap pada satu jalur saja, seperti kata orang bijak, Hope For The Best, Prepare For The Worst, berharap yang terbaik dan persiapkan hal terburuk. Semoga membantu!


Satu hari yang lalu, aku mengikuti rapat organisasi kampus, ya .. seperti biasa, rapat ini diadakan secara daring dan melalui platform Zoom. Satu jam berjalan, rapat ini masih lancar-lancar aja dan tetep kondusif. Sampai waktu salah satu pembicara ngomong, ada suara berisik yang bikin semua orang kaget karna cukup keras dan ngeganggu banget. Saat itu, host-nya masih ngira, suara berisik asalnya dari salah satu peserta. Dan ya, peserta diperingatkan di chat meeting untuk tetap menjaga kondusifitas rapat. Setelah 5 menit, bukannya makin reda, justru tiba-tiba ada yang share screen dan suara orang asing pun kedengeran. 

Aku dan temenku yang lain saling ngirim pesan dong, dengan kami yang heran ini ada apa. ditambah lagi kolom chat meeting-nya juga diramaikan oleh mereka dengan bahasa yang ga pantes. Konten yang mereka share di layar juga bukan suatu kontes yang pantas dipertontonkan di tengah rapat.


share screen

chat meeting

Waktu kita semua udah nyadar nih kalau zoom ini kena hack (waktu itu aku sendiri gatau kejadian seperti ini karna baru mengalami dan belum baca berita), rapat masih belum dihentikan dan pembicara masih lanjut bahasannya. Nah, akhirnya sampai suatu puncak konten yang disebarin para orang asing ini, kami semua memutuskan untuk memberhentikan rapat dan semua peserta disuruh untuk langsung keluar.

Akhirnya, setelah 10 menit kami semua keluar dari ruang meeting itu, ruang Zoom baru pun dibagikan. Lalu sebenarnya apa sih kejadian ini? Yap, Zoombombing. Zoombombing adalah istilah yang merujuk pada serangan gangguan dari luar ataua hacker yang membajak konferensi video dengan mengirim konten tidak senonoh atau ujaran kebencian, bahkan ancaman. Ternyata, Zoombombing ini pernah juga kejadian di tahun 2020 lalu saat Wantiknas atau Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional tengah melakukan diskusi. 

Setelah tau apa itu Zoombombing dan seberapa menganggunya dia di tengah konferensi video yang berlangsung, gimana sih cara kita ngehindarinnya? Mungkin beberapa dari kalian ada yang belum pernah mengalami kejadian Zoombombing ini, tapi gaada salahnya kan bersikap waspada?

Oke based on pengalamanku kemarin, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk ngehindarin Zoombombing ini. Pertama, bagikan ruang rapat Zoom dengan ID dan password dan jangan berupa link. Kedua, sebagai host dari suatu ruang rapat Zoom, pastikan orang yang dapat masuk adalah anggota atau peserta rapat saja. Hal ini dilakukan dengan mengatur sistem waiting room dan menyaring siapa saja yang diberikan akses untuk masuk. Ketiga adalah penamaan peserta, dengan format penamaan peserta yang sesuai, host akan lebih mudah menyaring orang-orang yang berada di waiting room. 

Nah, beberapa hal tadi lah yang dilakukan saat kejadian Zoombombing terjadi di tengah rapat organisasiku. Kalau dari kalian sendiri yang pernah mengalami kejadian Zoombombing, apa hal yang kalian lakukan pada saat itu? Boleh saling berbagi pengalaman di kolom komentar ya, supaya kita semua aware dan selalu waspada. Oh ya, semoga membantu dan dapat menambah wawasan!  ^.^

Newer Posts Older Posts Home

Categories

  • Health 1
  • HoW? 3
  • Landing 4
  • Lintas 8
  • Movie 7
  • Storiette 5
  • Thoughts 12
  • Women 3

Popular Posts

  • ABOUT
  • Segala Hal Baik di Dunia
  • Itu bukan Pencapaian yang Belum Tercapai, ko!

Archive

  • ►  2021 (18)
    • May 2021 (3)
    • Jun 2021 (2)
    • Jul 2021 (3)
    • Aug 2021 (2)
    • Sep 2021 (2)
    • Oct 2021 (2)
    • Nov 2021 (3)
    • Dec 2021 (1)
  • ▼  2022 (15)
    • Jan 2022 (5)
    • Feb 2022 (5)
    • Mar 2022 (2)
    • May 2022 (1)
    • Jul 2022 (1)
    • Dec 2022 (1)
  • ►  2024 (1)
    • Nov 2024 (1)
Powered by Blogger

Member of

1minggu1cerita

Copyright © Stood and Stand. Designed by OddThemes