Mimpi Ini Bukanlah Mimpi-Mimpi Tak Berkeadilan

    


    Dianggap tidak layak dipromosikan jabatannya karena dirinya seorang perempuan. Dianggap tidak layak bekerja karena perempuan harusnya “dinafkahi” dan bukan “menafkahi”. Dianggap “selalu melayani” adalah tugas perempuan yang sudah menikah kepada suaminya.  Dianggap menyia-nyiakan waktu karena menempuh pendidikan tinggi yang “tidak berguna”. Dianggap layak dinikahi jika seorang perempuan benar-benar masih perawan. Atau, dianggap pantas diperlakukan baik hanya jika ia cantik.

    Keraguan erat kaitannya dengan kesempatan dan pilihan yang ada di sekeliling perempuan. Kesempatan yang harusnya dapat dipegang, hilang begitu saja ditepis angin anggapan. Anggapan penuh keraguan soal kemampuan dan masa depan dari seorang perempuan yang memilih untuk memegang kesempatan yang datang. Dimulai dari diragukannya sebuah pilihan, terjerumus lingkungan dengan nafsu patriarki, sampai-sampai pertaruhan soal potensi yang dimiliki.

    Rintangan yang dihadapi perempuan bahkan kadang berasal dari dalam diri sendiri. Ambisi perempuan seringkali disalah maknai oleh lingkungannya. Hal ini membuatnya takut dengan lubang kegagalan, tetapi juga was-was ketika mencapai awan-awan keberhasilan. Posisi atau tempat yang harusnya menjunjung kesetaraan, juga kadang mengesampingkan perempuan karena stereotip-stereotip yang berkeliaran.

    Lalu, mengapa harus terjadi pengkotakan padahal perempuan juga manusia seutuhnya? Mengapa mencapai kesetaraan dianggap melawan hukum alam? Mengapa orang lupa caranya menjadi manusia normal? Dan, mengapa zaman sekarang bukan hanya sampah plastik yang banyak bertebaran, tetapi juga sampah-sampah pikiran banyak berkeliaran?

    Cobalah sadari bahwa batasan atas kesempatan dan pilihan bukanlah apa yang diinginkan perempuan. Juga, “menginjak-nginjak” derajat “sebelah” bukanlah apa yang dikejar dari kesetaraan karena perempuan bukanlah Titan.

Mari kita membuka pikiran dan saling menguatkan, menguatkan perempuan, karena kesetaraan dan kemajuan perempuan (harusnya) bukanlah mimpi-mimpi tak berkeadilan. 

2 comments

  1. Iya, kadang aku sedih kalo dibilang jangan kerja terus, ntar laki laki pada takut. hiks

    ReplyDelete
  2. harus terus semangat kak 1!1! yuk jangan sedih hihi <3

    ReplyDelete